Aku tak ingat apapun yang telah aku lakukan di masa kecilku. Terlalu banyak kenangan pahit dan manis yang meracuni hidupku. Ku tak perduli orang menganggapku orang yang berperilaku aneh. Yang kumau tak ada yang mengganggu kehidupanku, karna aku pun takkan pernah mengganggu kehidupan mereka. Ku ingin, aku berjalan dengan tujuanku sendiri dan dengan jati diriku sendiri tanpa campur tangan orang lain. Aku tak tahu harus bagaimana ketika emosiku memuncak karna ayahku selalu menganggapku anak kecil yang harus menuruti semua perintahnya. Sepertinya aku selalu dituntut untuk membalas atas semua yang pernah orang tuaku berikan. Dan itu tak mungkin bagiku. Mungkin benar aku memang seorang pecundang, tak tau balas budi, atau apalah menurut mereka. Padahal dalam hati ini aku ingin menunjukkan sesuatu yang lain dalam diri ini. Tunjukkan kepada mereka kalau aku juga bisa menjadi orang yang berguna dan bukan seperti apa yang mereka lihat dari penampilanku belaka.sosok ibu yang terlalu baik terhadapku, malah membuatku menjadi seorang yang lemah. Tapi terkadang ibu juga sering tak tau apapun apa yang kumau sesungguhnya. Teman-teman dan lingkungan memaksaku bertahan dengan semua kekerasan di dunia ini. Dengan mereka aku menjadi tau mana orang jahat dan mana orang yang baik hati. Dalam kekalutan hati ini Tuhan mengirimkan padaku sosok wanita yang bisa memahamiku apa adanya. Kebahagiaan bagaikan pantulan cahaya yang terbiaskan oleh ribuan pecahan bola kristal. Namun tiba-tiba cahaya terang itu lenyap begitu saja ketika aku menyadari ku tak bisa bahagiakan dia atau siapapun. Saat dia memintaku untuk bertunangan dengannya, dan akupun tak punya apapun untuk membelikan sepasang cincin untuk pertunanganku. Smua itu mengkin hanya cobaan, tapi bagiku itu adalah ejekan dari langit melihat smua cita-cita dan impianku.Pertanyaan dalam hidupku yang belum atau mungkin takkan pernah terjawab yaitu mengapa aku dilahirkan , mengapa aku memiliki keluarga, mengapa aku mendapatkan cinta dari sosok wanita seperti dia, dan mengapa ada orang lain di dunia ini? Takdir bukanlah jawaban. Yang aku mau adalah alasan atas smua itu. Mungkin Tuhan marah atas smua pertanyaan-pertanyaan bodohku. Tapi aku memang bodoh soal kehidupan. Sejak kecil aku tak mau diatur, dan sekarang beginilah kehidupanku, tidak teratur sama sekali. Ini hanyalah masalah waktu, dan waktu adalah masalah terbesarku. Karna aku tak bisa berbuat apa-apa dengan waktu. Waktu membuatku teringat pada rangkaian bom waktu yang setiap saat mungkin bisa meledak.
Rabu, 23 Juli 2008
My Biography
Minggu, 13 Juli 2008
puisi ayat ayat cinta
ya maklum saja dia kan seorang playboy... suka mainin wanita. dan gue ga suka itu.
Ini termasuk puisi favorit gue... soalnya maknanya kena banget... ga terlalu ngegombal tapi menyentuh hati org yg dituju.... puisi ini dari novel ayat2cinta
Bidadariku,.
Namamu tak terukir dalam catatan harianku
Asal-usulmu tak hadir dalam diskusi kehidupanku
Wajah wujudmu tak terlukis dalam sketsa mimpi-mimpiku
Indah suaramu tak terekam dalam pita batinku
Namun kau hidup mengaliri pori-pori cinta dan semangatku
Sebab kau adalah hadiah agung dari Tuhan untukku
Bidadariku.
Agar dapat melukiskan hasratku ,kekasih
Taruh bibirmu seperti bintang di langit kata-katamu
Ciuman dalam malam yang hidup,
Dan deras lenganmu memeluk daku
Seperti suatu nyala bertanda kemenangan,
Mimpikupun berada dalam
Benderang dan abadi
Alangkah manis bidadariku ini
Bukan main elok pesonanya
Matanya berbinar-binar
Alangkah indahnya
Bibirnya,
Mawar merekah di taman surga
Sayang, tancapkan dalam hati
Walau tak kini
Esok Insya Allah terjadi
Kita akan bulan madu lagi
Berkali-kali
Lebih indah dari yang telah kita lalui
Apalagi di surga nanti
Walau tak kini
Esok Insya Allah terjadi
Selama cinta kita tak pernah mati
Selama iman masih terpatri dalam diri
Padamu
Ku titipkan secuil asa
Kau berikan selaksa bahagia
Padamu
Kuharapkan setetes embun cinta
Kau limpahkan samudera cinta